Blog ini hanya merupakan back up data dari Situs www.ditjenmiltun.net apabila situs ini mengalami gangguan dan juga mencoba mengarsipkan berita-berita terkait dengan Mahkamah Agung atau berita-berita dari media on line yang ada ..

Sabtu, 12 November 2011

Hai Pejabat! Jangan Bangga Hidup Mewah dari Uang Negara

Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Kritik Ketua KPK Busyro Muqoddas atas gaya hidup pejabat yang hedon dan perlente begitu menohok. Ucapan yang dilontarkan Busyro tentu bukan main-main. Karena itu para pejabat tentu harus introspeksi diri. Gaya hidup mereka ditanggung uang negara?

"Pemimpin kita lebih bangga menggunakan barang-barang mewah bersumber dari negara/APBN," kata peneliti hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun di Jakarta, Sabtu (12/11/2011).

Tama memberi contoh. Misalnya bila pejabat melakukan kunjungan ke suatu daerah atau berkendara di jalan. Iring-iringan rombongan begitu panjang, bahkan dilengkapi dengan pasukan pengawal.

"Vooridjder dan mobil mewah itu konsep yang menjauhkan pemimpin dengan rakyatnya," tambahnya.

Seharusnya pemimpin di Indonesia, bisa mencontoh pemimpin di belahan dunia lain yang banyak mempraktekan minimal kesederhanaan di jalan, seperti Presiden Filipina Benigno Aquino yang menolak menggunakan pengawalan bahkan rela bermacet-macet ria.

"Kenapa enggak belajar sama pemimpin-pemimpin besar di dunia?" tanyanya.

Sebelumnya Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyindir pejabat negara dan anggota dewan yang kerap kali bergaya perlente. Ia menilai lembaga negara dihuni pemberhala nafsu dan syahwat politik kekuasaan dengan moralitas rendah sehingga mengakibatkan berakarnya budaya korupsi.

Hal itu dikemukakan, Busyro Muqoddas pada pidato kebudayaan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2011 di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Kamis (10/11/2011) malam.

"Yang jelas mereka sangat perlente, mobil dinas Crown Royal Saloon yang jauh lebih mewah dari mobil perdana menteri negeri tetangga. Mereka lebih mencerminkan politisi yang pragmatis-hedonis," ucap Busyro dalam pidatonya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar